I.
Pengertian
Bisnis dan Jenisnya
Bisnis adalah keseluruhan dari aspek
kegiatan untuk menyalurkan barang-barang melalui saluran yang produktif dimulai
dengan membeli barang mentah (bahan baku) sampai menjadi barang jadi (siap
pakai).
Menurut Kismono (2001) bisnis
merupakan proses sosial yang dilakukan oleh setiap individu atau kelompok
melalui proses penciptaan dan pertukaran kebutuhan dan keinginan akan suatu
produk tertentu yang memiliki nilai atau memperoleh manfaat atau keuntungan.
Sehingga, secara konsep, bisnis
dapat digambarkan sebagai berikut:
- Bisnis adalah suatu kegiatan usaha individu yang terorganisir untuk menghasilkan dan menjual brang dan jasa guna mendapatkan keuntungan dalam memenuhi kebutuhan masyarakat.
- Bisnis adalah suatu lembaga yang menghasilkan barang dan jasa yang dibutuhkan oleh masyrakat.
Aspek-aspek yang dimuat dalam
pengertian bisnis adalah sebagai berikut:
1. Suatu kegiatan usaha
2. Menghasilkan barang dan/atau jasa
3. Menghasilkan laba
4. Memenuhi kebutuhan masyarakat
Menurut jenisnya, bisnis terbagi
dalam empat kelompok sebagai berikut:
1. Monopsoni
Monopsoni adalah keadaan saat satu
pelaku usaha menguasai penerimaan pasokan atau menjadi pembeli tunggal atas
barang dan/atau jasa dalam suatu pasar komoditas. Kondisi Monopsoni sering
terjadi di areal perkebunan, pertanian, dan industri hewan potong (ayam),
sehingga posisi tawar-menawar dalam harga bagi petani adalah nonsen. Dampak
fenomena ini masih diteliti, apakah Monopsoni mempengaruhi tingkat kesejahteraan
petani. Contohnya : hanya ada satu perusahaan yang menangani kereta api di
Indonesia yaitu, PT.KAI
2. Monopoli
Monopoli (dari bahasa Yunani: monos,
satu dan polein: menjual) yang merupakan suatu bentuk pasar di mana hanya
terdapat satu penjual yang menguasai pasar. Penentu harga pada pasar ini adalah
seorang penjual atau sering disebut sebagai “monopolis”.
Sebagai penentu harga (price-maker),
seorang monopolis dapat menaikan atau menurunkan harga dengan cara menentukan
jumlah barang yang akan diproduksi (Quantity). Seturut dengan konsep; semakin
sedikit barang yang diproduksi, semakin mahal harga barang tersebut, begitu
pula sebaliknya.
Walaupun demikian, penjual tetap
memiliki suatu keterbatasan dalam penetapan harga. Jika penetapan harga terlalu
mahal, maka tindakan konsumsi akan ditunda oleh konsumen, dengan kata lain
konsumen berusaha mencari atau membuat barang subtitusi (pengganti) produk
tersebut atau mungkin mencarinya di pasar gelap.
3. Oligopoli
Oligopoli adalah adalah pasar di
mana penawaran satu jenis barang dikuasai oleh beberapa perusahaan. Umumnya
jumlah perusahaan > 2 < 10.
Dalam pasar oligopoli, tiap
perusahaan memposisikan dirinya sebagai bagian yang terikat dengan permainan
pasar, di mana keuntungan yang mereka dapatkan tergantung dari pesaing mereka. Sehingga
semua usaha promosi, iklan, pengenalan produk baru, perubahan harga, dan sebagainya
dilakukan dengan tujuan untuk menjauhkan konsumen dari pesaing mereka.
Praktek oligopoli umumnya dilakukan
sebagai salah satu upaya untuk menahan perusahaan-perusahaan potensial untuk
masuk kedalam pasar. Perusahaan melakukan oligopoli sebagai salah satu usaha
untuk menikmati laba normal di bawah tingkat maksimum dengan menetapkan harga
jual terbatas, sehingga menyebabkan kompetisi
harga diantara pelaku usaha yang melakukan praktek oligopoli menjadi tidak ada.
Struktur pasar oligopoli umumnya
terbentuk pada industri-industri yang memiliki capital intensive yang
tinggi, seperti, industri semen, industri mobil, dan industri kertas.
4. Oligopsoni
Oligopsoni adalah keadaan dimana dua
atau lebih pelaku usaha menguasai penerimaan pasokan atau menjadi pembeli
tunggal atas barang dan/atau jasa dalam suatu pasar komoditas.
II.
Tujuan Bisnis
Ketika
seseorang atau perusahaan berbisnis, maka mereka memiliki tujuan dari bisnis
yang hendak mereka jalankan. Tujuan dari bisnis antara lain adalah:
- Profit (keuntungan) : berbisnis untuk memperoleh laba.
- Growth (pertumbuhan) : berbisnis untuk pertumbuhan ekonomi.
- Continuity (berkesinambungan) : berbisnis dengan tujuan kontinu.
- Stability (stabilitas) : berbisnis untuk kestabilan keuangan.
- Public service (pelayanan umum) : berbisnis untuk membuka pelayanan umum
- Wellfare (sejahtera) : berbisnis untuk kesejahteraan.
Tujuan bisnis secara umum dibagi 2,
yaitu:
- Tujuan ekonomi : memperoleh keuntungan.
- Tujuan sosial : memenuhi kebutuhan dan keinginan masyarakat.
III.
Sistem
Perekonomian dan Sistem Pasar
Sistem perekonomian
Sistem Perekonomian adalah sistem
yang digunakan oleh suatu negara untuk mengalokasikan sumber daya (SD) yang
dimilikinya baik kepada individu maupun organisasi pada negara tersebut.
Perbedaan yang mendasar antara sebuah sistem ekonomi dengan sistem ekonomi
lainnya adalah cara/metode sistem untuk mengatur faktor produksinya.
Dalam beberapa sistem, seorang
individu boleh mempunyai semua faktor produksi. Sementara pada sistem lainnya,
semua faktor tersebut dikoordinir oleh pemerintah.
Dan pada nyatanya, keadaan sistem ekonomi di dunia berada di antara dua sistem
ekstrim tersebut.
Jenis-jenis Sistem Perekonomian:
A.
Perekonomian terencana
Ada dua bentuk utama perekonomian
terencana, yaitu komunisme dan sosialisme. Sebagai wujud pemikiran Karl Marx,
komunisme adalah sistem yang mengharuskan pemerintah memiliki dan menggunakan
seluruh faktor produksi. Kepemilikan pemerintah atas faktor-faktor produksi
tersebut hanyalah sementara, ketika perekonomian masyarakat dianggap telah
matang, pemerintah harus memberikan hak atas faktor-faktor produksi itu kepada
para buruh. Penganutnya adalah Cina, Uni Soviet, Eropa Timur,Korea Utara, dan
Kuba.
B.
Perekonomian pasar
Perekonomian pasar bergantung pada
konsep kapitalisme dan liberalisme
untuk menciptakan sebuah lingkungan produsen dan konsumen bebas menjual
dan membeli barang yang mereka inginkan (dalam batas-batas
tertentu). Sebagai akibatnya, barang yang diproduksi
dan harga yang berlaku ditentukan oleh mekanisme
penawaran- permintaan
(demand-supply).
C.
Perekonomian pasar campuran
Perekonomian pasar campuran atau mixed
market economies adalah gabungan antara sistem perekonomian pasar dan
terencana. Menurut Griffin, tidak ada satu negarapun di dunia ini yang
benar-benar melaksanakan perekonomian pasar atau pun
terencana, bahkan negara seperti Amerika Serikat.
Meskipun dikenal sangat bebas,pemerintah Amerika Serikat tetap mengeluarkan
beberapa peraturan yang membatasi kegiatan ekonomi.
Sistem Pasar
Sistem Pasar adalah tempat
bertemunya calon penjual dan calon pembeli barang dan jasa. Penjual dan pembeli
akan melakukan transaksi di Pasar. Transaksi adalah persetujuan/ kesepakatan
dalam kegiatan jual-beli. Syarat terjadinya transaksi adalah ada barang
yang diperjual-belikan, ada pedagang, ada pembeli, ada kesepakatan harga
barang, dan tidak ada paksaan dari pihak manapun.
Menurut dari bentuk kegiatannya
pasar dibagi menjadi 2, sebagai berikut:
- Pasar Nyata
Pasar nyata adalah pasar diman
barang-barang yang akan diperjual belikan dan dapat dibeli oleh pembeli. Contoh
pasar tradisional dan pasar swalayan.
- Pasar Abstrak
Pasar abstrak adalah pasar dimana
para pedagangnya tidak menawar barang-barang yang akan dijual dan tidak membeli
secara langsung tetapi hanya dengan menggunakan surat dagangannya saja.
Contohnya pasar online, pasar saham, pasar modal dan pasar valuta asing.
Menurut cara transaksinya pasar
dibagi menjadi 2, sebagai berikut:
- Pasar Tradisional
Pasar tradisional adalah pasar yang
bersifat tradisional dan konvensional, dimana para penjual dan pembeli dapat
mengadakan tawar-menawar secar langsung. Barang-barang yang diperjual belikan
adalah barang yang berupa barang kebutuhan pokok sehari-hari.
- Pasar Modern
Pasar modern adalah pasar yang
bersifat modern dimana barang-barang diperjual belikan dengan harga pas dan
denganm layanan sendiri. Tempat berlangsungnya pasar ini adalah di mal, plaza,
dan tempat-tempat modern lainnya.
Menurut cara barang yang dijualnya,
pasar dibagi menjadi:
- Pasar Hewan : hanya menjual hewan.
- Pasar Sayur : hanya menjual sayuran.
- Pasar Buah : hanya menjual buah-buahan.
- Pasar Ikan/ daging : hanya menjual ikan/ daging.
- Pasar loak (barang bekas) : hanya menjual barang bekas (loakan).
Menurut keluasaan distribusinya
barang yang dijual pasar dapat dibedakan menjadi:
- Pasar Lokal
- Pasar Daerah
- Pasar Nasional
- Pasar Internasional
IV.
Kesempatan
Bisnis/ Usaha
Dalam menjalankan suatu bisnis atau
hendak berkecimpung dalam dunia bisnis, kita hendaknya memperhatikan beberapa
hal yang merupakan celah bisnis, diantaranya:
- Penuhi kebutuhan konsumen
Ini merupakan cara
buka usaha yang paling umum. Misalnya dengan cara memenuhi kebutuhan
masyarakar sekitar, di lingkungan rumah membutuhkan jasa dry-clean (londri)
usaha katering, wartel, warnet, rental komputer, servis elektronik,
kursus, dan lain-lain.
- Jual keunikan
Memanfaatkan bakat kreatif dan
inovatif, dengan memproduksikan sesuatu yang unik. Banyak usaha baru dimulai
dari penemuan jenis produk, teknologi, sistem,
dan program baru.
- Beri fasilitas tambahan
Memberikan pelayanan tambahan yang
akan membuat konsumen merasa diberikan servis dengan baik.
- Jadi Agen
Membuka agen/ biro yang menyediakan jasa atau layanan yang
spesifik. Misalnya agen modeling, foto model, penyanyi berbakat, head hunter,
pengisi acara hiburan, biro jodoh, pembantu rumah tangga (PRT), dan
sebagainya.
- Buka kantor
Merintis usaha sendiri, dengan latar
belakang profesi yang bersangkutan.
- Jalankan DS/MLM
Bisnis yang prospektif dan merupakan alternative untuk
peluang usaha. Direct Selling dan Multi-Level
Marketing sering disebut people franchise.
Modalnya murah meriah, namun sudah didukung produk yang
bagus, sistem pemasaran, pelatihan, dan
jenjang karier.
- Usaha waralaba (franchise)
Dengan modal yang cukup besar, tapi usaha
yang sudah memiliki tempat di konsumen, dengan cara membeli waralaba
(franchise) bisa jadi pilihan. Waralaba merupakan jenis usaha
yang relatif terstandarisasi. Namun, dibutuhkan kejelian membaca
waralaba mana yang bagus.
V.
Unsur-unsur
Penting Dalam Aktivitas Ekonomi
- Manusia (Men) : sebagai pengendali aktivitas ekonomi dan tenaga kerja.
- Modal (Money) : sebagai jalan awal untuk suatu aktivitas ekonomi.
- Material : sebagai peralatan untuk membangun aktivitas
- Metode : sebagai langkah yang dipakai dalam suatu aktivitas
- Manajerial : sebagai langkah pengolahan.
- Mesin atau peralatan : alat pembantu untuk proses suatu aktivitas ekonomi.
VI. Hakikat Bisnis
Mementingkan dan melayani orang lain
sesungguhnya adalah konsep bisnis. Mementingkan orang lain adalah rahasia
bisnis terpenting sepanjang masa. Mengatakan demikian menunjukkan bahwa Anda
belum memahami hakikat bisnis yang sesungguhnya. Bisnis yang mementingkan
dirinya sendiri akan hancur. Contoh sederhana mengenai hal ini adalah seorang
petugas sales yang berusaha mati-matian menawarkan produknya kepada pelanggan.
Hakikat bisnis yang sesungguhnya
adalah mementingkan orang lain. Ini bukan sekadar konsep kemuliaan dan
spiritualitas. Ini konsep bisnis. Bahkan bisnis itu sendiri pada hakekatnya
adalah spiritualitas. Bisnis yang sejati haruslah dilandaskan pada
spiritualitas dan akan menghasilkan tingkat spiritualitas yang lebih tinggi,
baik bagi pelaku maupun pelanggan. Orang yang melayani orang lain dengan
keahlian yang tinggi akan menjadi orang yang penting dan bernilai.
VII. Mengapa belajar bisnis
Bisnis perlu dipelajari, karena
peranan bisnis sangatlah penting dalam kehidupan masyarakat. Melalui kegiatan
bisnis, suatu perusahaan/badan dapat memenuhi setiap kebutuhan (demand) dari
konsumen yang beraneka ragam dan kemudian skonsumen merasa terpuaskan.
Setiap perusahaan hendaknya berkinerja baik dan mampu memberikan layanan yang memuaskan bagi konsumennya. Selain itu pengaruh bisnis juga bisa dujadikan sebagai pekerjaan dan keinginan untuk memiliki dan untuk menjelaskan kepada konsumen tentang produk yang dihasilkan.
Setiap perusahaan hendaknya berkinerja baik dan mampu memberikan layanan yang memuaskan bagi konsumennya. Selain itu pengaruh bisnis juga bisa dujadikan sebagai pekerjaan dan keinginan untuk memiliki dan untuk menjelaskan kepada konsumen tentang produk yang dihasilkan.
Tidak dapat dipungkiri, bahwa
berbisnis memerlukan keahlian, talenta, dan kebiasaan. Keahlian
diperlukan karena tidak ada orang yang dapat mengusai semuanya. Jika anda ingin
pandai memasak, pasti anda akan belajar dari orang yang ahli memasak. Tidak ada
orang yang ingin ahli sebagai tukang masak belajar dari tukang jahit. Bisnis
juga demikian. Jika ingin mendalami bisnis, belajarlah dari pebisnis sejati,
orang-orang yang bergelut dalam bisnis, dan memiliki keahlian dan sukses
berbisnis di bidang tersebut. Itulah mengapa, belajar bisnis itu penting dipraktekkan,
karena akan banyak pengetahuan lain yang dapat diperoleh dalam perjalanan
menggeluti bisnis.
SUMBER:
http://www.daftardbs.blogspot.com/2009/06/apa-itu-bisnis-itu.htmlhttp://syadiashare.com/pengertian-sistem-ekonomi.html
http://kampus-online.blogspot.com/2008/06/ch1-studi-kbisnis.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar