Selasa, 25 Maret 2014

Bagaimana kondisi perekonomian Indonesia pada masa pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono?

      Susilo Bambang Yudhoyono yang biasa disebut SBY, dilantik sebagai presiden keenam Republik Indonesia pada tanggal 20 Oktober 2004. SBY juga merupakan presiden Indonesia yang pertama kali berhasil melaksanakan masa pemerintahannya secara penuh di masa reformasi ini. Pada masa pemerintahan SBY ini terdapat beberapa kondisi dan kebijakan yang ditempuh baik dalam bidang politik, hukum, ekonomi, pendidikan, sosial, maupun budaya. Terpilihnya Susilo Bambang Yudhoyono atau yang terkenal dengan sebutan SBY, telah membuat babak baru dalam perjalanan sejarah Indonesia. Beliau dilantik sebagai presiden keenam Republik Indonesia pada tanggal 20 Oktober 2004 bersama wapresnya Jusuf Kalla yang kemudian kembali terpilih di Pemilu 2009 bersama wapresnya Boediono

Presiden SBY mengakui, jika dilihat sekilas pembangunan ekonomi pemerintahannya hanya berkaitan dengan investasi bisnis dan pembangunan ekonomi skala menengah dan skala besar.

Tapi SBY menegaskan, tanpa investasi besar, ekonomi Indonesia takkan terangkat. Panjang lebar SBY menekankan bahwa pertumbuhan ekonomi adalah hal yang amat penting dan tak bisa dipisahkan dari pertumbuhan ekonomi riil masyarakat.

"Jadi arah pembangunan ekonomi sudah benar. Kalau masih ada kekurangan di sana dan di sini, ada koreksi, pemerintah terbuka akan kritik itu," tegas Susilo Bambang Yudhoyono
Susilo Bambang Yudhoyono mempunyai cara sendiri menjadi pembangunan pertanian Indonesia berhasil. Bahkan cara ini lah yang digunakan Indonesia sejak SBY memimpin.

Cara pembangunan pertanian itu, SBY menyebutnya sebagai strategi pembangunan ekonomi ‘jalan tengah’. Strategi ini menggabungkan dua mekanisme pembangunan ekonomi.

“Pertama, strategi pembangunan ekonomi me-lalui pemberian kesempatan seluas-luasnya kepada kekuatan ekonomi pasar untuk menentukan arah pembangunan. Peranan yang dapat dilakukan oleh pemerintah dalam hal ini adalah menciptakan pasar yang dapat berfungsi secara efisien dan efektif,” papar SBY di IPB Bogor, Jawa Barat, Jumat (20/12).

Hanya saja, menurut SBY model ini tidak mampu mewujud-kan perekonomian yang equitable.  Terlebih, sering gagal menghadirkan keadilan, antara lain tertinggal-nya kaum rentan dan miskin dari pertumbuhan ekonomi yang cepat.

“Kedua, pembangunan ekonomi yang lebih menekankan perlunya keterlibatan pemerintah yang besar dalam pembangunan. Keterlibatan pemerintah harus dilakukan sejak dari perancangan strategis sampai dengan tahap implementasinya. Model pem-bangunan pertanian merupakan pengejawantahan dari konsep command and centralized-economy atau konomi komando,” jelas SBY.

Nah, dua tipe pembangunan ekonomi itu SBY gabungkan menjadi satu tipe pembangunan ekonomi pertanian. Dalam tipe gabungan itu, intervensi kebijakan pemerintah diperlukan dengan tetap melibatkan sektor lain seperti swasta, BUMN, dan koperasi.

KESIMPULAN   
Jadi, perkembangan ekonomi di Indonesia pada masa pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono , Perekonomian Indonesia tahun 2004 yang diukur berdasarkan besaran Produk Domestik
Bruto (PDB) atas dasar harga berlaku mencapai Rp. 2.303,0 triliun, sedangkan atas dasar
harga konstan 2000 sebesar Rp. 1.660,6 triliun, dengan pertumbuhan mencapai 5,13 persen
dibanding tahun 2003. Lalu ciri khas pembangunan ekonomi nya lebih ke arah investasi bisnis dan sektor pertanian,perikanan,peternakan dan kehutanan. Target atau yang menjadi prioritas adalah sekala menengah ke bawah. Jika kita melihat statistik yang ditunjukan BPS (badan pusat statistika) pada masa pemerintahan sby perekonomian Indonesia membaik.


SUMBER
http://jaringnews.com/politik-peristiwa/kabar-istana/53417/strategi-pembangunan-ekonomi-jalan-tengah-ala-sby
http://www.slideshare.net/NisaIchaEl/sejarah-12-masa-pemerintahan-sby
http://www.bps.go.id/brs_file/pdb-16feb05.pdf

Tidak ada komentar:

Posting Komentar