Rabu, 23 Desember 2015

Biografi Tokoh

          Biografi tokoh ini sangat menarik untuk dibaca, karena ia bisa dikatakan merupakan biang keladi dari perang dunia II yang menyeret negara-negara di dunia. Tokoh satu ini juga banyak dikagumi dan juga banyak yang mencacinya terutama ketika perannya dalam menghabisi kaum Yahudi ketika ia berkuasa. Banyak kontroversi dan juga teka-teki yang masih misterius terkait dengan tokoh ini. Berikut Biografi atau Profil Adolf Hitler. Dilahirkan di tahun 1889 di Braunau, Austria, di masa remajanya, dia merupakan seorang seniman gagal dan kadang-kadang dalam usia mudanya dia menjadi seorang nasionalis Jerman yang fanatik. Di masa Perang Dunia ke-I, dia masuk Angkatan Bersenjata Jerman, terluka dan peroleh dua medali untuk keberaniannya. Kekalahan Jerman membikinnya terpukul dan geram. Di tahun 1919 tatkala umurnya menginjak tiga puluh tahun, dia bergabung dengan partai kecil berhaluan kanan di Munich, dan segera partai ini mengubah nama menjadi Partai Buruh Nasionalis Jerman (diringkas Nazi). Dalam tempo dua tahun dia menanjak jadi pemimpin yang tanpa saingan yang dalam julukan Jerman disebut “Fuehrer.


Di bawah kepemimpinan Hitler, partai Nazi dengan kecepatan luar biasa menjadi suatu kekuatan dan di bulan Nopember 1923 percobaan kupnya gagal. Kup itu terkenal dengan sebutan “The Munich Beer Hall Putsch.” Hitler ditangkap, dituduh pengkhianat, dan terbukti bersalah. Tetapi, dia dikeluarkan dari penjara sesudah mendekam di sana kurang dari setahun.

Di tahun 1928 partai Nazi masih merupakan partai kecil. Tetapi, depressi besar-besaran membikin rakyat tidak puas dengan partai-partai politik yang besar dan sudah mapan. Dalam keadaan seperti ini partai Nazi menjadi semakin kuat, dan di bulan Januari 1933, tatkala umurnya empat puluh empat tahun, Hitler menjadi Kanselir Jerman.

Dengan jabatan itu, Hitler dengan cepat dan cekatan membentuk kediktatoran dengan menggunakan aparat pemerintah melabrak semua golongan oposisi. Perlu dicamkan, proses ini bukanlah lewat erosi kebebasan sipil dan hak-hak pertahankan diri terhadap tuduhan-tuduhan kriminal, tetapi digarap dengan sabetan kilat dan sering sekali partai Nazi tidak ambil pusing dengan prosedur pengajuan di pengadilan samasekali. Banyak lawan-lawan politik digebuki, bahkan dibunuh langsung di tempat. Meski begitu, sebelum pecah Perang Dunia ke-2, Hitler meraih dukungan sebagian terbesar penduduk Jerman karena dia berhasil menekan jumlah pengangguran dan melakukan perbaikan-perbaikan ekonomi.

Memulai Perang Dunia II
Hitler kemudian merancang jalan menuju penaklukan-penaklukan yang ujung-ujungnya membawa dunia ke kancah Perang Dunia ke-2. Dia merebut daerah pertamanya praktis tanpa lewat peperangan sama sekali. Inggris dan Perancis terkepung oleh pelbagai macam kesulitan ekonomi, karena itu begitu menginginkan perdamaian sehingga mereka tidak ambil pusing tatkala Hitler mengkhianati Persetujuan Versailles dengan cara membangun Angkatan Bersenjata Jerman. Begitu pula mereka tidak ambil peduli tatkala Hitler menduduki dan memperkokoh benteng di Rhineland (1936), dan demikian juga ketika Hitler mencaplok Austria (Maret 1938). Bahkan mereka terima sambil manggut-manggut ketika Hitler mencaplok Sudetenland, benteng pertahanan perbatasan Cekoslowakia.

Persetujuan internasional yang dikenal dengan sebutan “Pakta Munich” yang oleh Inggris dan Perancis diharapkan sebagai hasil pembelian “Perdamaian sepanjang masa” dibiarkan terinjak-injak dan mereka bengong ketika Hitler merampas sebagian Cekoslowakia beberapa bulan kemudian karena Cekoslowakia sama sekali tak berdaya. Pada tiap tahap, Hitler dengan cerdik menggabung argumen membenarkan tindakannya dengan ancaman bahwa dia akan perang apabila hasratnya dianggap sepi, dan pada tiap tahap negara-negara demokrasi merasa gentar dan mundur melemah.


Tetapi, Inggris dan Perancis berketetapan hati mempertahankan Polandia, sasaran Hitler berikutnya. Pertama Hitler melindungi dirinya dengan jalan penandatangan pakta “Tidak saling menyerang” bulan Agustus 1939 dengan Stalin (hakekatnya perjanjian itu perjanjian agresi karena keduanya bersepakat bagaimana membagi dua Polandia buat kepentingan masing-masing). Sembilan hari kemudian, Jerman menyerang Polandia dan enam belas hari sesudah itu Uni Soviet berbuat serupa. Meskipun Inggris dan Perancis mengumumkan perang terhadap Jerman, Polandia segera dapat ditaklukkan. 

Tahun puncak kehebatan Hitler adalah tahun 1940. Bulan April, Angkatan Bersenjatanya melabrak Denmark dan Norwegia. Bulan Mei, dia menerjang Negeri Belanda, Belgia, dan Luxemburg. Bulan Juni, Hitler membuat Perancis dibuat bertekuk lutut. Tetapi pada tahun itu juga Inggris bertahan mati-matian terhadap serangan Jerman melalui pertempuran yang dikenal dengan nama “Battle of Britain” yaitu sebuah pertempuran udara terhebat sepanjang sejarah antara angkatan udara kerajaan Inggris melawan Angkatan Udara terkuat Jerman dengan skuadron Luftwaffe yang terkenal namun Hitler tak pernah sanggup menginjakkan kakinya di bumi Inggris.

Pasukan Jerman menaklukkan Yunani dan Yugoslavia di bulan April 1941. Dan di bulan Juni tahun itu pula Hitler merobek-robek “Perjanjian tidak saling menyerang” dengan Uni Soviet dan membuka penyerbuan. Angkatan Bersenjata Jerman dapat menduduki bagian yang amat luas wilayah Rusia tetapi tak mampu melumpuhkannya secara total sebelum musim dingin. Meski bertempur lawan Inggris dan Rusia, tak tanggung-tanggung Hitler memaklumkan perang dengan Amerika Serikat bulan Desember 1941 dan beberapa hari kemudian Jepang melabrak Amerika Serikat, mengobrak-abrik pangkalan Angkatan Lautnya di Pearl Harbor.

Di pertengahan tahun 1942 Jerman sudah menguasai bagian terbesar wilayah Eropa yang tak pernah sanggup dilakukan oleh siapa pun dalam sejarah. Tambahan pula, dia menguasai Afrika Utara. Titik balik peperangan terjadi pada paruh kedua tahun 1942 tatkala Jerman dikalahkan dalam pertempuran rumit di El-Alamein di Mesir dan Stalingrad di Rusia. Sesudah kemunduran ini, nasib baik yang tadinya memayungi tentara Jerman angsur-berangsur secara tetap meninggalkannya. Tetapi, kendati kekalahan Jerman tampaknya tak terelakkan lagi, Hitler menolak menyerah. Bukannya dia semakin takut, malahan meneruskan penggasakan selama lebih dari dua tahun sesudah Stalingrad. Ujung cerita yang pahit terjadi pada musim semi tahun 1945. Hitler bunuh diri di Berlin bersama istrinya Eva Braun tanggal 30 April 1945 menurut informasi yang beredar namun ada juga yang mengatakan bahwa ia melarikan diri ke Argentina namun ada juga yang mengatakan ia melarikan diri ke Indonesia dan menyamar menjadi seorang dokter bernama Dokter Poch. Tujuh hari sesudah Hitler bunuh diri kemudian Jerman menyerah kalah.

Selama masa kuasa, Hitler terlibat dalam tindakan pembunuhan massal yang tak ada tolok tandingannya dalam sejarah. Dia seorang rasialis yang fanatik, spesial terhadap orang Yahudi yang dilakukannya dengan penuh benci meletup-letup. Secara terbuka dia mengumumkan bunuh tiap orang Yahudi di dunia. Di masa pemerintahannya, Nazi membangun kamp-kamp pengasingan besar, dilengkapi dengan kamar gas. Di tiap daerah yang menjadi wilayah kekuasaannya, orang-orang tak bersalah, lelaki dan perempuan serta anak-anak digiring dan dijebloskan ke dalam gerbong ternak untuk selanjutnya dicabut nyawanya di kamar-kamar gas. Dalam jangka waktu hanya beberapa tahun saja sekitar 6.000.000 Yahudi dipulangkan ke alam baka.

Ada pernyataan Hitler mengenai Kaum Yahudi ketika ia berkuasa, berikut pernyataan Hitler yang paling terkenal yaitu :
"...Ich konnte all die Juden in dieser Welt zu zerstören, aber ich lasse ein wenig drehte-on,so können Sie herausfinden, warum ich sie getötet.yang artinya Bisa saja saya musnahkan semua Yahudi di dunia ini, tapi saya sisakan sedikit yang hidup, agar kalian nantinya dapat mengetahui alasan mengapa saya membunuh mereka
 
Yahudi bukan satu-satunya golongan yang jadi korban Hitler. Di masa pemerintahan kediktatorannya, orang-orang Rusia dan Gypsy juga dibabat, seperti juga halnya menimpa orang-orang yang dianggap termasuk ras rendah atau musuh-musuh negara. Jangan sekali-kali dibayangkan pembunuhan ini dilakukan secara spontan, atau dalam keadaan panas dan sengitnya peperangan. Melainkan Hitler membangun kamp maut itu dengan organisasi yang rapi dan cermat seakan-akan dia merancang sebuah perusahaan bisnis besar. Data-data tersusun, jumlah ditetapkan, dan mayat-mayat secara sistematis dipreteli anggota-anggota badannya yang berharga seperti gigi emas dan cincin kawin. Juga banyak dari jenazah-jenazah itu dimanfaatkan buat pabrik sabun. Begitu telitinya rencana pembunuhan oleh Hitler hingga bahkan di akhir-akhir perang akan selesai, tatkala Jerman kekurangan bahan-bahan buat penggunaan baik sipil maupun militer, gerbong ternak masih terus menggelinding menuju kamp-kamp pembunuhan dalam rangka missi teror non-militer.

Dalam banyak hal, jelas sekali kemasyhuran Hitler akan tamat. Pertama, dia oleh dunia luas dianggap manusia yang paling jahanam sepanjang sejarah. Jika orang seperti Nero dan Caligula yang salah langkahnya amat tidak berarti jika dibanding Hitler dan Hitler masih saja tetap jadi lambang kekejaman selama 20 abad, tampaknya tak melesetlah jika orang meramalkan bahwa Hitler yang begitu buruk reputasinya tak terlawankan dalam sejarah akan dikenang orang untuk berpuluh-puluh abad lamanya.

Biang Keladi Perang Dunia II
Lebih dari itu, tentu saja, Hitler akan dikenang sebagai biang keladi pecahnya Perang Dunia ke-2, perang terbesar yang pernah terjadi di atas bumi. Kemajuan persenjataan nuklir seakan merupakan kemustahilan akan terjadi perang yang berskala luas di masa depan. Karena itu, bahkan dua atau tiga ribu tahun lagi dari sekarang, Perang Dunia ke-2 mungkin masih dianggap kejadian besar dalam sejarah.

Lebih jauh lagi, Hitler akan tetap terkenal karena seluruh kisah menyangkut dirinya begitu menyeramkan dan menarik, betapa seorang asing (Hitler dilahirkan di Austria, bukan Jerman), betapa seorang yang tak punya pengalaman politik samasekali, tak punya duit, tak punya hubungan politik, mampu –dalam masa kurang dari empat belas tahun– menjadi pemimpin kekuatan dunia yang menonjol, sungguh-sungguh mengagumkan. Kemampuannya selaku orator betul-betul luar biasa. Diukur dari kemampuannya menggerakkan massa dalam tindakan-tindakan penting, bisa dikatakan bahwa Hitler merupakan seorang orator terbesar dalam sejarah. Akhirnya, cara kotor yang mengangkatnya ke puncak kekuasaan, sekali terpegang tangannya tak akan cepat terlupakan.

Mungkin tak ada tokoh dalam sejarah yang punya pengaruh begitu besar terhadap generasinya ketimbang Adolf Hitler. Di samping puluhan juta orang yang mati dalam peperangan yang dia biang keladinya, atau mereka yang mati di kamp konsentrasi, masih berjuta juta orang terlunta-lunta tanpa tempat bernaung atau yang hidupnya berantakan akibat perang.

Perkiraan lain mengenai pengaruh Hitler harus mempertimbangkan dua faktor. Pertama, banyak yang betul-betul terjadi di bawah kepemimpinannya tak akan pernah terjadi andaikata tanpa Hitler. (Dalam kaitan ini dia amat berbeda dengan tokoh-tokoh seperti Charles Darwin atau Simon Bolivar). Tentu saja benar bahwa situasi di Jerman dan Eropa menyediakan kesempatan buat Hitler. Gairah kemiliterannya dan anti Yahudinya, misalnya, memang memukau para pendengamya. Tak tampak tanda-tanda, misalnya, bahwa umumnya bangsa Jerman di tahun 1920-an atau 1930-an bermaksud punya pemerintahan seperti yang digerakkan oleh Hitler, dan sedikit sekali tanda-tanda bahwa pemuka-pemuka Jerman lainnya akan berbuat serupa Hitler. Apa yang dilakukan Hitler sedikit pun tak pernah diduga akan terjadi oleh para pengamat.

Kedua, seluruh gerakan Nazi dikuasai oleh seorang pemimpin hingga ke tingkat yang luar biasa. Marx, Lenin, Stalin dan lain-lain pemimpin sama-sama punya peranan terhadap tumbuhnya Komunisme. Tetapi, Nasional Sosialisme tak punya pemimpin penting sebelum munculnya Hitler, begitu pula tak ada sesudahnya. Hitler memimpin partai itu ke puncak kekuasaan dan tetap berada di puncak. Ketika dia mati, partai Nazi dan pemerintahan yang dipimpinnya mati dibawa bersamanya ke akhirat.

Tetapi, meski pengaruh Hitler terhadap generasinya begitu besar, akibat dari tindakan-tindakannya di masa depan tampaknya tidaklah seberapa besar. Hitler boleh dibilang gagal total merampungkan sasaran cita-cita yang mana pun, dan akibat-akibat yang tampak pada generasi berikutnya malah kebalikannya dari apa yang ia kehendaki. Misalnya, Hitler bermaksud menyebarkan pengaruh Jerman serta wilayah kekuasaan Jerman. Tetapi, daerah-daerah taklukannya, meski teramat luas, hanyalah bersifat singkat dan sementara. Dan kini bahkan Jerman Barat dan Jerman Timur jika digabung jadi satu masih lebih kecil ketimbang Republik Jerman tatkala Hitler jadi kepala pemerintahan.

Perkembangan Jerman dan Dunia Setelah Hitler 

Adalah dorongan nafsu Hitler ingin membantai Yahudi. Tetapi lima belas tahun sesudah Hitler berkuasa, sebuah negara Yahudi merdeka berdiri untuk pertama kalinya setelah 2000 tahun. Hitler membenci baik Komunisme maupun Uni Soviet. Tetapi, sesudah matinya dan sebagian disebabkan oleh perang yang dimulainya, Rusia malahan memperluas daerah kekuasaannya di wilayah yang luas di Eropa Timur dan pengaruh Komunisme di dunia malahan semakin berkembang. Hitler menggencet demokrasi malahan bermaksud menghancurkannya, bukan saja di negeri lain melainkan di Jerman sendiri. Namun, Jerman Barat sekarang menjadi negeri yang menjalankan demokrasi dan penduduknya kelihatan lebih membenci kediktatoran dari generasi yang mana pun sebelum masa Hitler.

Apakah sebabnya terjadi kombinasi yang aneh dari pengaruhnya yang luar biasa besar pada saat dia berkuasa dengan pengaruhnya yang begitu mini pada generasi sesudahnya? Akibat-akibat yang ditimbulkan Hitler pada saat hidupnya begitu luar biasa besar sehingga nyatalah Hitler memang layak ditempatkan di urutan agak tinggi dalam daftar buku ini.

Kendati begitu, tentu saja dia mesti ditempatkan di bawah tokoh-tokoh seperti Shih Huang Ti, Augustus Caesar dan Jengis Khan yang perbuatannya mempengaruhi dunia yang berdaya jangkau jauh sesudah matinya. Yang nyaris sejajar kedudukannya dengan Hitler adalah Napoleon dan Alexander Yang Agung. Dalam masa yang begitu singkat, Hitler dapat mengobrak-abrik dunia jauh lebih parah dari kedua orang itu. Hitler ditempatkan di bawah urutan mereka karena mereka punya pengaruh yang lebih lama.


http://www.biografiku.com/2009/01/biografi-adolf-hitler.html

Makalah Salah Nalar

SALAH NALAR



Nama Dosen : Budi Santoso, SS
Penulis: Muhammad Ryan Zakaria
NPM: 26213139






KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkah dan rahmat-Nya sehingga Makalah Salah Nalar dapat tersusun dengan baik.
Makalah ini merupakan tugas yang wajib disusun oleh mahasiswa Universitas Gunadarma Kalimalang  setelah mengikuti masa perkuliahan tentang materi yang telah disampaikan.
Untuk itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak, terutama kepada Bapak Budi Santoso , SS selaku dosen pengajar Mata Kuliah Bahasa Indonesia 2 sehingga makalah yang penulis susun ini dapat terselesaikan dengan baik.
Penulis menyadari bahwa di dalam penyusunan Makalah Salah Nalar ini masih banyak kekurangan dan kelemahan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan untuk penyempurnaan makalah ini diwaktu yang akan datang. Semoga Makalah Salah Nalar yang sederhana ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Amin.
Bekasi, 23 Desember 2015
                         
                                                                           Penulis
 
BAB I
PENDAHULUAN
A.      Latar Belakang
Berpikir merupakan kata yang tentunya sudah lazim kita dengar. Bahkan berpikir dilakukan oleh semua orang dalam bertindak dan lain sebagainya. Namun, tidak semua orang mengetahui makna dari kata berpikir itu sendiri. Berpikir merupakan obyek material logika. Obyek berpikir meliputi kegiatan pikiran, akal budi manusia dan lain sebagainya. Dengan berpikir, manusia mengolah dan mengerjakan pengetahuan yang telah diperolehnya sehingga dapat memperoleh kebenaran. Pengolahan, pengerjaan ini terjadi dengan mempertimbangkan, menguraikan, membandingkan serta menghubungkan pengertian yang satu dengan pengertian yang lain.
Obyek material logika bukanlah bahan-bahan kimia atau salah satu bahasa. Akan tetapi, bukan sembarangan berpikir yang diselelidiki dalam logika, melainkan dalam logika berpikir dipandang dari sudut kelurusan dan ketepatan. Oleh karena itu, berpikir lurus, tepat, merupakan obyek formal logika. Kapan suatu pemikiran disebut lurus? Suatu pemikiran disebut lurus, tepat, apabila pemikiran itu sesuai dengan hukum-hukum dan aturan-aturan yang ditetapkan dalam logika. Jika peraturan-peraturan itu ditepati, tentu berbagai kesalahan atau kesesatan dapat dihindarkan. Jadi, kebenaran juga dapat diperoleh dengan lebih mudah dan lebih aman. Semua ini menunjukkan bahwa logika merupakan suatu pegangan atau pedoman untuk pemikiran.
Tidak dapat dipungkiri bahwa terkadang dalam proses berpikir, sering terjadi kekeliruan dalam menafsirkan atau menarik suatu kesimpulan. Kekeliruan atau kesalahan dalam proses berpikir tersebut disebut dengan salah nalar. Pengertian lain mengatakan bahwa salah nalar merupakan gagasan, pikiran, kepercayaan, atau simpulan yang salah, keliru, atau cacat. Kekeliruan dapat terjadi dikarenakan oleh beberapa faktor, yaitu faktor emosional, kecerobohan, atau ketidaktahuan. Kekeliruan dapat dihindari dengan  mengkaji terlebih dahulu sesuatu sebelum kita menafsirkan atau menarik sebuah kesimpulan.
Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk membahas secara lebih mendalam mengenai salah nalar.
B.       Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan sebelumnya, penulis merumuskan masalah sebagai berikut:
a.    Apa saja macam-macam salah nalar?
b.    Mengapa salah nalar sering terjadi?
c.    Apa saja faktor penyebab terjadinya salah nalar?
d.   Bagaimana cara mengatasi dan menghindari salah nalar?
C.      Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
a.    Untuk mengetahui  apa saja macam-macam salah nalar.
b.    Untuk mengetahui  mengapa salah nalar sering terjadi.
c.    Untuk mengetahui apa yang menyebabkan terjadinya salah nalar.
d.   Untuk mengetahui bagaimana cara mengatasi dan menghindari salah nalar.
BAB II
PEMBAHASAN
A.      Macam-macam Salah Nalar
Komunikasi yang baik adalah komunikasi yang tepat pada sasarannya. Oleh karena itu, dalam berkomunikasi perlu untuk kita perhatikan kalimat dalam berbahasa Indonesia secara cermat sehingga salah nalar dapat terminimalisasikan. Ada beberapa macam salah nalar, yaitu sebagai berikut :
1.    Generalisasi yang Terlalu Luas
Salah nalar jenis ini disebabkan oleh jumlah premis yang mendukung generalisasi tidak seimbang dengan besarnya generalisasi tersebut sehingga kesimpulan yang diambil menjadi salah. Selain itu, salah nalar jenis ini terjadi dikarenakan kurangnya data yang dijadikan dasar generalisasi, sikap “menggampangkan”, malas untuk mengumpulkan dan menguji data secara memadai, atau ingin segera meyakinkan orang lain dengan bahan yang terbatas.
Premis adalah kalimat atau proposisi yang dijadikan dasar penarikan simpulan di dalam logika. Sementara itu yang dimaksud dengan generalisasi adalah perihal membuat suatu gagasan lebih sederhana dari pada yang sebenarnya. Contoh Generalisasi yang terlalu luas sebagai berikut:
a)    Setiap orang yang telah mengikuti Penataran P4 akan menjadi manusia Pancasilais sejati.
b)   Anak-anak tidak boleh memegang barang porselen karena barang itu cepat pecah.
Ada dua bentuk kesalahan generalisasi yang biasa muncul. Dua bentuk kesalahan tersebut adalah sebagai berikut:
a.    Generalisasi Sepintas
Kesalahan ini terjadi dikarenakan penulis membuat generalisasi berdasarkan data atau evidensi yang sangat sedikit.
Contoh: Semua anak yang jenius akan sukses dalam belajar.
Pernyataan tersebut tidaklah benar karena kejeniusan atau tingkat intelegensi yang tinggi bukan satu-satunya faktor penentu kesuksesan belajar anak. Masih banyak faktor penentu lain yang terlibat seperti: motivasi belajar, sarana prasarana belajar, keadaan lingkungan belajar, dan sebagainya.
b.   Generalisasi Apriori
Salah nalar ini terjadi ketika seorang penulis melakukan generalisasi atas gejala atau peristiwa yang belum diuji kebenaran atau kesalahannya. Kesalahan corak penalaran ini sering ditimbulkan oleh prasangka. Karena suatu anggota dari suatu kelompok, keluarga, ras atau suku, agama, negara, organisasi, dan pekerjaan atau profesi, melakukan satu atau beberapa kesalahan, maka semua anggota kelompok itu disimpulkan sama. Contoh: semua pejabat pemerintah melakukan tindakan korupsi. Benarkah pernyataan tersebut? Silahkan Anda jawab.
2.    Kerancuan Analogi
Salah nalar ini dapat terjadi bila orang menganalogikan sesuatu dengan yang lain dengan anggapan persamaan salah satu segi akan memberikan kepastian persamaan pada segi yang lain. Analogi adalah persamaan atau persesuaian antara dua benda atau hal yg berlainan, kiasan. Contoh dari kerancuan analogi adalah sebagai berikut:
a)    Anto walaupun lulusan Akademi Amanah tidak dapat mengerjakan tugasnya dengan baik.
b)   Pada hari senin Patriana kuliah mengendarai sepeda motor. Pada hari selasa Patriana kuliah juga mengendarai sepeda motor. Pada hari rabu patriana kuliah pasti mengendarai sepeda motor.
c)    Rektor harus memimpin universitas seperti jenderal memimpin devisi.
3.    Kekeliruan kausalitas (sebab-akibat)
Kekeliruan kausalitas terjadi karena kekeliruan menentukan dengan tepat sebab dari suatu peristiwa atau hasil (akibat) dari suatu peristiwa atau kejadian. Contoh dari kekeliruan kausalitas (sebab-akibat) adalah sebagai berikut:
a)    Saya tidak bisa berenang karena tidak ada satupun keluarga saya yang dapat berenang.
b)   Saya tidak dapat mengerjakan ujian karena lupa tidak sarapan.
4.    Kesalahan Relevansi
Kesalahan ini akan terjadi jika antar premis tidak punya hubungan logika dengan kesimpulan. Misalnya, bukti peristiwa atau alasan yang diajukan tidak berhubungan atau tidak menunjang konklusi. Jadi, perlu berhati-hati, ketika sebuah argumen bergantung pada premis yang tidak relevan dengan konklusi, maka tidak mungkin dibangun kebenarannya. Terdapat beberapa jenis kesesatan relevansi yang umum dikenal, berikut penjelasannya:
a)    Argumentum ad hominem: terjadi jika kita berusaha agar orang lain menerima atau menolak suatu usulan, tidak berdasarkan alasan penalaran, akan tetapi karena alasan yang berhubungan dengan kepentingan si pembuat usul.
b)   Argumentum ad verecundiam: terjadi karena orang yang mengemukakannya adalah orang yang berwibawa dan dapat dipercaya, jadi bukan terjadi karena penalaran logis.
c)    Argumentum ad baculum (menampilkan kekuasaan): terjadi apabila orang menolak atau menerima suatu argumen bukan atas dasar penalaran logis, melainkan karena ancaman atau terror (bisa juga karena faktor kekuatan/kekuasaan).
d)   Argumentum ad populum (menampilkan emosi): artinya ialah ditujukan untuk massa/rakyat. Pembuktian secara logis tidak diperlukan, dan mengutamakan prinsip menggugah perasaan massa sehingga emosinya terbakar dan akhirnya akan menerima sesuatu konklusi tertentu. Contoh sederhananya seperti demonstrasi dan propaganda.
e)    Argumentum ad misericordian (menampilkan rasa kasihan): disebabkan karena adanya rasa belas kasihan. Maksudnya, penalaran ini ditunjukkan untuk menimbulkan belas kasihan sehingga pernyataan dapat diterima, dan biasanya berhubungan dengan usaha agar suatu perbuatan dimaafkan.
f)    Post hoc propter hoc: terjadi karena orang menganggap sesuatu sebagai sebab, padahal bukan. Pada suatu urutan peristiwa, orang menunjukkan apa yang terjadi lebih dahulu adalah penyebab peristiwa yang terjadi sesudahnya, padahal bukan.
g)   Petitio principii: berarti mengajukan pertanyaan dengan mengamsusikan kebenaran dari apa yang berusaha untuk dibuktikan, dalam upaya untuk membuktikannya. Dikenal dengan pernyataan berupa pengulangan prinsip dengan prinsip.
h)   Argumentum ad ignorantiam (argumen dari keridaktahuan): kesalahan terjadi ketika berargumen bahwa proposisi adalah benar hanya atas dasar bahwa belum terbukti salah, atau bahwa itu adalah salah karena belum terbukti benar.
i)     Ignorantia elenchi: terjadi karena tidak adanya hubungan logis antara premis dan konklusi.
5.    Penyandaran Terhadap Prestise Seseorang
Salah nalar disini terjadi karena penulis menyandarkan pada pendapat seseorang yang hanya karena orang tersebut terkenal atau sebagai tokoh masyarakat namun bukan ahlinya. Agar tidak terjadi salah nalar karena faktor penyebab ini, maka perlu di patuhi rambu-rambu sebagai berikut:
a)    Orang itu diakui keahliannya oleh orang lain.
b)   Pernyataan yang dibuat berkenaan dengan keahliannya, dan relevan dengan persoalan yang dibahas.
c)     Hasil pemikirannya dapat diuji kebenarannya.
Hal tersebut mengindikasikan kita sebagai penulis tidak boleh asal mengutip semata-mata karena orang tersebut merupakan orang terpandang, terkenal atau kaya raya dan baik status sosial ekonominya.
B.       Mengapa Salah Nalar Sering Terjadi
Salah nalar sering terjadi karena disebabkan oleh kesalahan menilai sesuatu sehingga mengakibatkan terjadinya pergeseran maksud. Contoh penyebab yang salah nalar adalah sebagai berikut:
a)    Hendra mendapat kenaikan jabatan setelah ia memperhatikan dan mengurusi makam leluhurnya.
b)   Anak wanita dilarang duduk di depan pintu agar tidak susah jodohnya.
C.      Faktor Penyebab Terjadinya Salah Nalar
Terjadinya salah nalar, disebabkan oleh beberapa faktor. Faktor-faktor tersebut adalah sebagai berikut:
1.    Analogi yang Salah
Salah nalar ini dapat terjadi bila orang menganalogikan sesuatu dengan yang lain dengan anggapan persamaan salah satu segi akan memberikan kepastian persamaan pada segi yang lain.
Contoh: Anto walaupun lulusan Akademi Amanah tidak dapat mengerjakan tugasnya dengan baik.
2.    Argumentasi Bidik Orang
Salah nalar jenis ini disebabkan oleh sikap menghubungkan sifat seseorang dengan tugas yang diembannya.
Contoh: Program keluarga berencana tidak dapat berjalan di desa kami karena petugas penyuluhannya memiliki enam orang anak
D.      Cara Mengatasi dan Menghindari Salah Nalar
Ada beberapa cara untuk mengatasi dan menghindari salah nalar. Cara-cara tersebut adalah sebagai berikut:
a)    Memilih kata dengan baik;
b)   Harus mengetahui teori dasar dalam berpikir;
c)    Sering membaca buku agar memiliki wawasan yang luas;
d)   Memikirkan perkataan atau kalimat sebelum diucapkan;
e)    Menguasai bahasa Indonesia dengan baik dan benar;
f)    Jangan menyimpulkan premis dengan cepat;
g)   Dapat berkomunikasi dengan baik;
h)   Tidak cepat menafsirkan atau menarik kesimpulan sebelum dikaji terlebih dahulu kebenarannya; dan lain-lain.
 
BAB III
PENUTUP
A.      Kesimpulan
Berdasarkan jawaban dari rumusan masalah seperti yang telah dipaparkan pada Bab II, maka penulis dapat menyimpulkan beberapa hal, yaitu:
1.    Komunikasi yang baik adalah komunikasi yang tepat pada sasarannya. Oleh karena itu, dalam berkomunikasi perlu untuk kita perhatikan kalimat dalam berbahasa Indonesia secara cermat sehingga salah nalar dapat terminimalisasikan. Jika tidak maka akan terjadi salah nalar.
2.    Salah nalar sering terjadi karena disebabkan oleh kesalahan menilai sesuatu sehingga mengakibatkan terjadinya pergeseran maksud.
3.    Salah nalar ini dapat terjadi bila orang menganalogikan sesuatu dengan yang lain dengan anggapan persamaan salah satu segi akan memberikan kepastian persamaan pada segi yang lain
4.    Sesungguhnya salah nalar dapat dihindari dengan mempelajari teori dalam berlogika.
B.       Saran
Berdasarkan jawaban dari rumusan masalah seperti yang telah dipaparkan pada Bab II, maka penulis dapat menyarankan beberapa hal, yaitu:
1.    Sebaiknya kita tidak cepat menafsirkan atau menarik kesimpulan sebelum dikaji terlebih dahulu kebenarannya; dan lain-lain.
2.    Sebaiknya kita memikirkan perkataan atau kalimat sebelum diucapkan agar pembicaraan terstruktur dengan baik.
3.    Sebaiknya sering membaca buku agar memiliki wawasan yang luas.
4.    Sebaiknya Jangan menyimpulkan premis dengan cepat.